Apa itu prinsip 7-11-4 google ?


Apa itu prinsip 7-11-4 google ?

Prinsip 7-11-4 yang diungkapkan oleh Google adalah tentang bagaimana perilaku konsumen digital berkembang sebelum mereka melakukan transaksi pembelian. Zero Moment of Truth (ZMOT): Sebelum membeli, pembeli melakukan riset dan memperoleh informasi melalui berbagai aktivitas, seperti membaca ulasan, membandingkan produk, dan mencari penawaran. Google menambahkan tahap ini sebelum pembeli mencapai “moment of truth” pertama.

  • 7 Hours of Interaction: Menurut Google, pembeli memerlukan setidaknya 7 jam interaksi dengan merek Anda sebelum memutuskan untuk membeli. Interaksi ini dapat terjadi melalui berbagai saluran, seperti wawancara, pertemuan, blog, dan konten video.
  • 11 Touch Points: Pembeli berinteraksi dengan merek Anda melalui 11 titik kontak yang berbeda. Ini bisa berupa pencarian online, media sosial, webinar, dan lainnya.
  • 4 Locations: Interaksi ini terjadi di 4 lokasi yang berbeda, termasuk online dan offline.
  • Prinsip ini membantu membangun familiaritas antara merek Anda dan konsumen, sehingga mereka lebih cenderung membeli dari Anda. 

Prinsip 7–11–4 yang diungkapkan oleh Google merupakan hasil dari penelitian mengenai perilaku konsumen digital sebelum mereka melakukan transaksi pembelian. Mari kita bahas lebih lanjut:

1.  7 Jam Keterlibatan (Engagement): Sebelum membeli, konsumen memerlukan setidaknya 7 jam keterlibatan dengan konten. Ini berarti Anda perlu memiliki konten yang menarik dan relevan agar prospek tetap terlibat selama waktu yang cukup lama. Salah satu cara yang relatif mudah adalah dengan memproduksi podcast, yang kemudian dapat diubah menjadi banyak potongan konten lebih kecil.
2.  11 Titik Kontak (Touchpoints): Konsumen tidak akan mengonsumsi 7 jam konten dalam satu kali duduk. Oleh karena itu, Anda perlu menciptakan kemungkinan bagi mereka untuk kembali ke Anda jika dan ketika mereka siap. Selain itu, Anda juga harus secara proaktif memperhatikan mereka setelah menunjukkan minat. Berikan berbagai cara bagi prospek untuk berinteraksi dengan Anda, seperti melalui profil sosial media, langganan email, kampanye remarketing, dan lainnya.
3.  4 Lokasi Terpisah: “Lokasi” dalam konteks ini adalah lokasi digital. Prospek tidak hanya ingin berinteraksi dengan Anda di satu tempat saja. Diversifikasi lokasi digital Anda sangat penting. Misalnya, jika mereka menemukan Anda di YouTube, Anda sebaiknya mengarahkan mereka ke situs web Anda, podcast, atau profil sosial media lainnya. Diversifikasi meningkatkan familiaritas dengan merek Anda di luar satu saluran saja.
Prinsip 7–11–4 bukanlah tugas yang mudah. Ini memerlukan pembuatan ekosistem konten yang kuat dan strategi konten yang matang. Namun, jika Anda tidak melakukannya, pesaing Anda mungkin akan melakukannya. Perhatikan juga perilaku pembelian Anda sendiri; merek yang paling mungkin Anda beli biasanya mengikuti prinsip ini. 

contoh konkretnya:
1.    Konten Blog: Jika Anda memiliki blog, pastikan untuk menghasilkan konten yang relevan dan bermanfaat bagi audiens Anda. Misalnya, jika Anda menjual produk kecantikan, buatlah artikel tentang tips perawatan kulit atau tutorial makeup. Dalam artikel tersebut, Anda dapat menyertakan tautan ke produk-produk yang Anda jual.
2.    Podcast: Buatlah podcast yang berbicara tentang topik yang relevan dengan bisnis Anda. Anda dapat mengundang ahli di bidang tersebut sebagai narasumber. Podcast ini dapat diunggah ke platform seperti Spotify atau Apple Podcasts.
3.    Video YouTube: Buatlah video yang mengajarkan sesuatu kepada audiens Anda. Misalnya, jika Anda menjual produk teknologi, buatlah video tutorial tentang cara menggunakan produk tersebut. Pastikan untuk mempromosikan produk Anda di dalam video.
4.    Media Sosial: Diversifikasi lokasi digital Anda dengan aktif di media sosial. Postinglah konten yang menarik dan relevan secara konsisten. Gunakan berbagai platform seperti Instagram, Twitter, dan LinkedIn. Jangan lupa untuk berinteraksi dengan pengikut Anda.
5.    Email Marketing: Kirimkan email kepada pelanggan dan prospek Anda. Berikan informasi yang bermanfaat, tawarkan diskon khusus, atau ajak mereka untuk mengunjungi situs web Anda. Pastikan untuk mengirim email secara teratur, tetapi jangan terlalu sering sehingga tidak mengganggu.
Ingatlah bahwa prinsip 7–11–4 ini memerlukan kesabaran dan konsistensi. Anda perlu membangun hubungan dengan audiens Anda sebelum mereka siap untuk membeli. 


Apa lagi yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan?

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan:
1.    Personalisasi Konten: Pastikan konten yang Anda bagikan relevan dengan minat dan kebutuhan pelanggan. Gunakan data yang Anda miliki tentang mereka untuk mengirimkan pesan yang lebih personal. Misalnya, jika Anda memiliki toko online, kirimkan penawaran khusus berdasarkan riwayat pembelian mereka.
2.    Pertanyaan dan Survei: Ajukan pertanyaan kepada pelanggan melalui email atau media sosial. Tanyakan tentang pengalaman mereka dengan produk atau layanan Anda. Survei pelanggan juga dapat membantu Anda memahami kebutuhan mereka lebih baik.
3.    Program Loyalitas: Buat program loyalitas yang memberikan insentif bagi pelanggan untuk tetap berinteraksi dengan Anda. Berikan diskon, hadiah, atau akses ke konten eksklusif sebagai imbalan atas kesetiaan mereka.
4.    Responsif di Media Sosial: Jangan biarkan komentar atau pesan pelanggan terabaikan di media sosial. Tanggapi dengan cepat dan ramah. Ini akan meningkatkan citra merek Anda dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
5.    Konten Interaktif: Buat konten yang memungkinkan pelanggan berpartisipasi aktif. Misalnya, adakan kuis, undian, atau tantangan di media sosial. Ini akan mendorong interaksi dan keterlibatan.
6.    Live Chat atau Chatbot: Jika memungkinkan, sediakan layanan live chat atau chatbot di situs web Anda. Ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan jawaban cepat atas pertanyaan mereka.
7.    Acara atau Webinar: Adakan acara atau webinar yang relevan dengan bisnis Anda. Ini dapat menjadi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan dan menjawab pertanyaan mereka.
Ingatlah bahwa setiap langkah harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis Anda dan audiens target. Selalu perhatikan umpan balik dari pelanggan dan beradaptasi sesuai kebutuhan.

 

Mengenal Lebih lanjut tentang Prinsip 7-11-4 Google dan Cara Meningkatkan Interaksi Pelanggan Anda
________________________________________
Dalam dunia pemasaran digital yang terus berkembang, prinsip 7-11-4 dari Google muncul sebagai panduan strategis yang kuat untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan. Tidak, Anda tidak salah membaca—7-11-4 bukanlah kode numerologi mistis, melainkan aturan yang dikembangkan oleh Google untuk membantu Anda mengoptimalkan strategi pemasaran Anda. Artikel ini akan membahas prinsip ini secara mendalam dan memberikan wawasan tentang bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan Anda.
Apa Itu Prinsip 7-11-4?


Pada masa lalu, pemasar berfokus pada tiga tahap utama dalam perjalanan pembeli: stimulus, momen kebenaran pertama, dan momen kebenaran kedua. Stimulus mungkin berupa iklan, momen kebenaran pertama adalah saat transaksi di titik penjualan, dan momen kebenaran kedua adalah pengalaman pelanggan akhir terhadap produk atau layanan.

Namun, Google memperkenalkan tahap awal yang sangat penting dalam perjalanan pelanggan, yang dikenal sebagai ‘zero moment of truth’ (ZMOT). Pada tahap ini, pelanggan mulai melakukan riset, membaca ulasan, menganalisis penawaran pesaing, dan mencari penawaran sebelum membuat keputusan pembelian.

Menurut prinsip 7-11-4, pelanggan membutuhkan 7 jam interaksi, melalui 11 titik kontak, di 4 lokasi terpisah sebelum mereka akhirnya melakukan pembelian.
Bagaimana Prinsip 7-11-4 Meningkatkan Penjualan

Prinsip 7-11-4 berfungsi dengan sangat baik karena ia membangun rasa keakraban antara merek Anda dan pelanggan. Ketika ada setidaknya tujuh jam konten tentang Anda yang tersebar di sebelas momen, di empat lokasi yang berbeda, itu mulai membentuk rasa familiar yang kuat antara Anda dan pelanggan.

Pelanggan akan menemukan Anda, mengenal Anda, menyukai Anda, dan akhirnya mempercayai Anda—yang pada akhirnya akan mengarah pada pembelian.

7 jam? Terlihat waktu yang cukup banyak…
Tidak ada yang membuat pembelian tanpa melakukan riset terlebih dahulu. Saat pelanggan potensial ingin mendapatkan informasi tentang Anda, produk, atau layanan Anda, mereka perlu menemukan cukup banyak konten untuk mereka konsumsi. Di dunia yang haus konten ini, jika mereka merasa kelaparan, mereka akan mencari tempat lain.
Tujuh jam interaksi yang krusial ini dapat terdiri dari:
•    Kontak Tatap Muka: acara jaringan, workshop, kursus, wawancara, pertemuan, dan acara sosial
•    Konten Tertulis: blog reguler, studi kasus, whitepaper, testimonial, panduan, email, newsletter, materi unduhan, dan buku
•    Konten Video dan Audio: posting media sosial, webinar, demo, podcast, penampilan/iklan TV dan radio


Apa Itu Titik Kontak (Touchpoint)?
11 (Sebelas) titik kontak Anda bisa berupa berbagai sumber daya yang dicari pelanggan untuk belajar lebih lanjut tentang produk dan layanan seperti milik Anda. Google menjawab lebih dari 100 miliar pencarian per bulan. Sekarang, hampir semua orang memiliki smartphone, ZMOT tidak lagi menjadi momen terpisah, melainkan bagian integral dari hari konsumen yang selalu terhubung.


Setiap pencarian ini memberikan peluang baru bagi bisnis Anda untuk menjangkau konsumen ketika mereka paling terlibat. Singkatnya, ini tentang hadir di momen-momen yang penting.
Ingat, website Anda bukanlah satu-satunya titik kontak! Brosur, newsletter, feed media sosial, langganan podcast, dan acara adalah beberapa contoh titik kontak lainnya.

 

Meskipun kantor, toko, dan/atau acara Anda semuanya termasuk, jangan salah paham bahwa ‘lokasi’ harus berupa pengaturan fisik yang sebenarnya.
Lokasi bisa tersebar di berbagai tempat online dan offline, seperti:
•    Website Anda
•    Media Sosial
•    Email
•    Acara, misalnya workshop dan webinar


Misalnya, dalam prinsip 7-11-4, Anda menciptakan sebuah ‘lokasi’ hanya dengan memposting di Instagram atau mengirim newsletter melalui email.
Otak manusia merespons dengan baik terhadap familiaritas. Semakin banyak tempat dan waktu konten berkualitas Anda dilihat dalam ZMOT, semakin besar kemungkinan seorang pengunjung potensial akan beralih menjadi pembeli.


Mengoptimalkan Potensi Prinsip 7-11-4 dengan Strategi Pemasaran Konten
Prinsip Pemasaran Mandala Brevity mencakup Lima Prinsip Utama: Kepribadian, Kekuatan Orang, Kinerja, Personalisasi, dan Positivitas. Prinsip 7-11-4 dapat digunakan untuk mengoptimalkan potensi ‘Kinerja’ Anda dengan membantu Anda menyampaikan pesan Anda tidak hanya dengan kejelasan dan keyakinan, tetapi juga dengan konsistensi.

 

Bagaimana Anda dapat mengukur secara efektif apakah interaksi 7 jam dengan pelanggan telah tercapai di seluruh saluran pemasaran yang berbeda, dan bagaimana memastikan bahwa interaksi tersebut benar-benar meningkatkan niat pembelian daripada sekadar meningkatkan kesadaran merek?

Untuk mengukur secara efektif apakah interaksi 7 jam dengan pelanggan telah tercapai di seluruh saluran pemasaran yang berbeda, dan memastikan bahwa interaksi tersebut benar-benar meningkatkan niat pembelian daripada sekadar meningkatkan kesadaran merek, dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut:

1. Menggunakan Alat Analitik yang Komprehensif

  • Integrasi Data Multikanal: Gunakan alat analitik seperti Google Analytics, CRM systems, dan platform pemasaran otomatis yang dapat melacak interaksi pelanggan di berbagai saluran seperti situs web, media sosial, email, dan aplikasi seluler. Pastikan untuk mengintegrasikan semua sumber data untuk memberikan pandangan holistik tentang perilaku pelanggan.
  • Pelacakan Durasi Interaksi: Lacak berapa lama pengguna berinteraksi dengan konten Anda di setiap saluran. Ini bisa dilakukan dengan metrik seperti waktu rata-rata di halaman, durasi sesi, dan metrik waktu tontonan untuk video.

2. Menerapkan Skor Keterlibatan (Engagement Scoring)

  • Penilaian Aktivitas Pengguna: Tetapkan skor untuk berbagai jenis interaksi (misalnya, membaca artikel blog, menonton video, menghadiri webinar) berdasarkan durasi dan kedalaman interaksi. Gunakan skor ini untuk mengukur apakah total interaksi setidaknya mencapai 7 jam.
  • Model Pengukuran yang Disesuaikan: Sesuaikan model keterlibatan berdasarkan tipe bisnis dan perilaku target audiens. Skor yang lebih tinggi harus diberikan pada interaksi yang lebih dekat ke titik konversi, seperti mengunduh whitepaper atau meminta demo produk.

3. Menggunakan Survei dan Feedback Langsung

  • Survei Pra-Pembelian: Kirim survei kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan konten Anda untuk mengukur perubahan dalam persepsi mereka terhadap merek dan niat mereka untuk membeli. Pertanyaan dapat mencakup aspek seperti: Apakah konten ini membantu mereka memahami produk Anda lebih baik? Apakah mereka merasa lebih dekat untuk membuat keputusan pembelian setelah berinteraksi dengan konten tersebut?
  • Penggunaan Net Promoter Score (NPS): Gunakan NPS untuk mengukur loyalitas pelanggan dan seberapa besar kemungkinan mereka untuk merekomendasikan produk Anda setelah berinteraksi dengan konten. NPS yang lebih tinggi dapat mengindikasikan niat pembelian yang meningkat.

4. Menganalisis Alur Konversi (Conversion Path Analysis)

  • Lacak Perjalanan Pengguna: Gunakan analisis jalur konversi untuk melihat bagaimana pengguna berpindah dari satu titik kontak ke titik kontak lainnya sebelum melakukan pembelian. Perhatikan apakah pengguna yang terlibat selama 7 jam memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
  • A/B Testing pada Call to Action (CTA): Uji berbagai CTA di konten untuk melihat mana yang paling efektif dalam mendorong pengguna dari tahap kesadaran ke tahap pertimbangan dan keputusan pembelian. Ini membantu memvalidasi bahwa interaksi yang lebih lama benar-benar mempengaruhi niat pembelian.

5. Menggunakan Machine Learning dan AI untuk Prediksi

  • Model Prediksi Niat Pembelian: Implementasikan model machine learning yang dapat menganalisis pola interaksi dan memprediksi niat pembelian berdasarkan perilaku historis. Model ini dapat memanfaatkan data dari berbagai titik kontak untuk menentukan probabilitas konversi.
  • Segmentasi Pelanggan Dinamis: Gunakan AI untuk secara otomatis mengelompokkan pelanggan berdasarkan keterlibatan mereka dan menciptakan segmen dinamis yang dapat ditargetkan dengan kampanye pemasaran yang lebih relevan.

6. Mengukur Dampak Langsung Terhadap Penjualan

  • Tracking Codes and UTM Parameters: Gunakan kode pelacakan dan parameter UTM untuk mengidentifikasi kontribusi masing-masing titik kontak terhadap konversi penjualan.
  • Analisis Pasca-Kampanye: Setelah kampanye selesai, lakukan analisis mendalam untuk melihat peningkatan langsung dalam penjualan atau lead yang dihasilkan dari interaksi 7 jam tersebut.

Dengan kombinasi alat analitik yang kuat, pendekatan survei langsung, dan teknologi AI, Anda dapat lebih efektif mengukur dan memastikan bahwa prinsip 7-11-4 tidak hanya meningkatkan kesadaran merek tetapi juga benar-benar mempengaruhi niat pembelian.

 

Dalam konteks bisnis yang memiliki sumber daya terbatas, bagaimana Anda menentukan prioritas dalam membangun 11 titik kontak yang berbeda? Apakah ada metode untuk menentukan titik kontak mana yang paling efektif dalam menghasilkan konversi di industri tertentu?

Menentukan prioritas dalam membangun 11 titik kontak yang berbeda dalam konteks bisnis dengan sumber daya terbatas memerlukan pendekatan strategis yang terfokus pada efektivitas dan efisiensi. Berikut adalah langkah-langkah dan metode untuk menentukan titik kontak mana yang paling efektif dalam menghasilkan konversi di industri tertentu:

1. Analisis Perjalanan Pelanggan (Customer Journey Analysis)

  • Pemahaman Perjalanan Pelanggan: Identifikasi tahapan utama dalam perjalanan pelanggan dari kesadaran, pertimbangan, hingga keputusan pembelian. Pahami bagaimana pelanggan berinteraksi dengan merek Anda di setiap tahap.
  • Map Touchpoints ke Tahapan Perjalanan: Petakan titik kontak yang mungkin terjadi pada setiap tahap. Misalnya, tahap kesadaran mungkin melibatkan media sosial dan SEO, sedangkan tahap pertimbangan bisa melibatkan webinar dan studi kasus.

2. Analisis ROI dari Titik Kontak yang Ada

  • Lacak Kinerja Saat Ini: Lihat titik kontak yang sudah Anda miliki dan ukur kinerjanya dalam hal menghasilkan lalu lintas, lead, dan konversi. Gunakan alat analitik untuk melacak metrik ini.
  • Evaluasi Biaya vs. Hasil: Bandingkan biaya yang dikeluarkan untuk setiap titik kontak dengan hasil yang dihasilkan. Fokuskan investasi pada titik kontak yang memiliki ROI tertinggi.

3. Uji Coba Skala Kecil (Small-Scale Testing)

  • Pilihan Beberapa Titik Kontak: Mulailah dengan beberapa titik kontak yang dianggap paling relevan untuk target audiens Anda. Uji efektivitas mereka dalam kampanye skala kecil.
  • Pengukuran dan Pembelajaran: Gunakan pengukuran kinerja untuk menilai efektivitas masing-masing titik kontak. Pelajari apa yang berhasil dan apa yang tidak, kemudian sesuaikan strategi.

4. Segmentasi Audiens dan Personalisasi

  • Identifikasi Segmen Audiens Utama: Pahami siapa audiens utama Anda dan segmentasikan berdasarkan demografi, perilaku, dan preferensi.
  • Penargetan yang Tepat: Fokuskan titik kontak pada segmen yang paling mungkin berinteraksi dengan bisnis Anda. Personalisasi pesan dan konten berdasarkan kebutuhan dan preferensi masing-masing segmen.

5. Analisis Kompetitif

  • Tinjau Strategi Kompetitor: Pelajari bagaimana pesaing di industri Anda membangun titik kontak mereka. Analisis ini bisa memberikan wawasan tentang titik kontak mana yang paling efektif.
  • Benchmarking: Gunakan data industri untuk menentukan titik kontak standar yang efektif dalam menghasilkan konversi.

6. Feedback dari Pelanggan dan Pasar

  • Survei Pelanggan: Gunakan survei dan wawancara untuk mendapatkan wawasan langsung dari pelanggan tentang bagaimana mereka ingin berinteraksi dengan merek Anda.
  • Analisis Umpan Balik: Tinjau umpan balik dari tim penjualan dan dukungan pelanggan untuk mengidentifikasi titik kontak yang penting bagi pelanggan dalam perjalanan pembelian mereka.

7. Pemanfaatan Data dan Teknologi

  • Alat Analitik dan CRM: Gunakan alat analitik dan CRM untuk melacak interaksi pelanggan di berbagai titik kontak. Identifikasi pola perilaku yang mengarah ke konversi.
  • Machine Learning untuk Prediksi: Implementasikan model machine learning untuk menganalisis data interaksi dan memprediksi titik kontak mana yang paling efektif dalam mendorong konversi.

8. Prioritaskan Titik Kontak Berbiaya Rendah dengan Dampak Tinggi

  • SEO dan Konten Organik: Fokus pada strategi yang berbiaya rendah namun berdampak besar seperti SEO, blogging, dan media sosial organik. Ini bisa meningkatkan visibilitas dan kesadaran tanpa biaya iklan yang besar.
  • Email Marketing: Dengan biaya rendah dan ROI tinggi, email marketing dapat menjadi titik kontak yang efektif untuk mempertahankan hubungan dengan pelanggan dan mendorong konversi.

9. Evaluasi dan Penyesuaian Berkelanjutan

  • Monitoring Terus-Menerus: Lakukan evaluasi secara rutin terhadap efektivitas titik kontak. Sesuaikan strategi berdasarkan perubahan perilaku pelanggan dan tren pasar.
  • Iterasi Berdasarkan Data: Gunakan data real-time untuk terus mengoptimalkan titik kontak dan memastikan mereka menghasilkan konversi yang maksimal.

 

Untuk bisnis dengan sumber daya terbatas, kunci keberhasilan dalam membangun titik kontak adalah fokus pada efektivitas dan ROI. Dengan menggunakan pendekatan berbasis data, memulai dengan uji coba skala kecil, dan mengadopsi titik kontak yang berbiaya rendah namun berdampak tinggi, bisnis dapat secara efektif memprioritaskan dan membangun titik kontak yang paling relevan dan efektif untuk audiens mereka.